Rabu 13 februari 2013
Dipinggiran kota ada sebuah keluarga yang mempunyai empat anak dua perempuan, dua laki-laki. Dilihat dari bentuk rumahnya dan pekerjaannya sepertinya mereka tergolong susah. namun dapat menyekolahkan anak mereka sampai keperguruan tinggi.
Banyak yang tidak menyangka hal ini terjadi, seorang anak penjual ikan akan segera SARJANA. bahkan keluarga terdekat mereka yang dahulunya memandang keluarga ini sebelah mata kini seakan tersihir dengan sekejap bisa membuka mata.
Ini semua berkat kerja keras kedua orangtua empat anak tersebut, ternyata tak henti-hentinya kedua orang tua mereka berdoa dan bekerja keras untuk menyekolahkan anak mereka. semua pekerjaan pun mereka lakukan. termaksud berjualan ikan seperti saat ini.
Mengingat begitu keras perjuangan orang tua mereka maka mereka berempat juga harus memberikan yang terbaik terhadap orang tua mereka. anak ketiga sepulang sekolah langsung menuju meja jualan, disana sudah menunggu ibunya yang sudah berangkat setelah sholat subuh. sementara adiknya (anak terakhir) juga langsung menuju meja. dan kedua kakaknya berangkat kekampus setelah menyelesaikan tugas rumah dan manyiapkan bekal untuk ibu dan adik-adiknya. ayahnya lah yang bertugas mengambilkan ikan untuk dijual ibu.
Perjuangan kedua orangtua mereka merubah sedikit demi sedikit roda kehidupan mereka, hingga sampai ketitik ini. titik dimana selalu menjaga kebahagiaan dalam keluarga dan sekarang kebahagiaan itu pun terpancar bagaikan sinar dari cahaya rembulan yang memancar keseluruh penjuru.
Itulah cerita singkat sebuah keluarga yang patut kita contohi. Kita sebagai anak harus menjalankan tugas kita sebaik mungkin karena semua orangtua mengasuh dan menyekolahkan kita dengan keras agar mereka dapat melihat senyuman kesuksesan dari anak mereka.
Aku sangat mencintai mu ayah ibuu... I LOVE YOU. Terima kasih telah memberikan yang terbaik untuk KAMI. dan maafkan kesalaahaan KAMI.
THANKS FOR ALL
Banyak yang tidak menyangka hal ini terjadi, seorang anak penjual ikan akan segera SARJANA. bahkan keluarga terdekat mereka yang dahulunya memandang keluarga ini sebelah mata kini seakan tersihir dengan sekejap bisa membuka mata.
Ini semua berkat kerja keras kedua orangtua empat anak tersebut, ternyata tak henti-hentinya kedua orang tua mereka berdoa dan bekerja keras untuk menyekolahkan anak mereka. semua pekerjaan pun mereka lakukan. termaksud berjualan ikan seperti saat ini.
Mengingat begitu keras perjuangan orang tua mereka maka mereka berempat juga harus memberikan yang terbaik terhadap orang tua mereka. anak ketiga sepulang sekolah langsung menuju meja jualan, disana sudah menunggu ibunya yang sudah berangkat setelah sholat subuh. sementara adiknya (anak terakhir) juga langsung menuju meja. dan kedua kakaknya berangkat kekampus setelah menyelesaikan tugas rumah dan manyiapkan bekal untuk ibu dan adik-adiknya. ayahnya lah yang bertugas mengambilkan ikan untuk dijual ibu.
Perjuangan kedua orangtua mereka merubah sedikit demi sedikit roda kehidupan mereka, hingga sampai ketitik ini. titik dimana selalu menjaga kebahagiaan dalam keluarga dan sekarang kebahagiaan itu pun terpancar bagaikan sinar dari cahaya rembulan yang memancar keseluruh penjuru.
Itulah cerita singkat sebuah keluarga yang patut kita contohi. Kita sebagai anak harus menjalankan tugas kita sebaik mungkin karena semua orangtua mengasuh dan menyekolahkan kita dengan keras agar mereka dapat melihat senyuman kesuksesan dari anak mereka.
Aku sangat mencintai mu ayah ibuu... I LOVE YOU. Terima kasih telah memberikan yang terbaik untuk KAMI. dan maafkan kesalaahaan KAMI.
THANKS FOR ALL
Tulisanmu sangat menggugah, namun belum mengalir dengan baik karena masih banyak yang tertahankan. Keluarga yang sederhana akan lebih baik dan bahagia dari keluarga yang dibentuk dengan bergelimangan harta. Perjuangan Ayah dan Ibu adalah wujud nyata dari sebuah bangunan cinta yang dibangun atas kesadaran yang penuh untuk sebuah perubahan yang berarti. Pekerjaan ayah yang sederhana itu lebih baik dari seorang pejabat yang korup. Kerjasama yang baik antar Ibu dan Ayah serta anak patut dicontohi.
BalasHapusmakasiih yaah sudaah memberi komentar,. tulisan ini belum mengalir dengan baik mungkin karena saya masih awal dalam menulis,..
BalasHapus