Kamis 07 Februari 2013
Begitu
banyak cobaan yang telah kulalui dan sepertinya semakin bertambahnya umurku
semakin sulit pula cobaan yang diberikan kepadaku. Teringat sewaktu aku masih
berumur 9 tahun, saat itu aku masih kelas IV SD di SD MUHAMMADIYA PELAWA. Aku
Pindahan dari SD PEMUKIMAN di Desa PKMT (Pemukiman Masyarakat Terasing). Dan
sebelumnya aku juga pindahan dari SD INPRES Di Dolago Padang. Namun aku pindah
ke PKMT semester II kelas satu SD. Kehidupan
kami memang termaksud susah makanya aku banyak pindah sekolah. Mungkin karena
ayah belum mendapatkan pekerjaan tetap. Ayah pernah jualan ikan, pernah membuka
usaha minyak Virgin yang bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit, dan bahkan
pergi kehutan untuk mengambil kayu hitam. Dan semua pekerjaan ayah tidak
berjalan mulus. Bahkan pada saat ayah kehutan berhari-hari naik gunung namun
kayu hitam yang ayah bawa tertimbun karena hujan berhari-hari. Karena persoalan
ekonomi inilah saya disekolahkan di Panti Asuhan Aisyiah.
Saat
itu aku sangat terpukul karena harus jauh dari orangtua dan adik-adikku.
Suasana pilu menyelimuti hatiku karena kali ini aku harus terbiasa hidup dengan
banyak orang, dan harus terbiasa mengurusi diriku sendiri.
Hari-hari yang kulalui tidak begitu
indah karena pikiranku hanyalah tertujuh pada keluargaku yang telah jauh
dariku. Aku sedikit kaku menjalani hari-hari tanpa ibu, ayah dan adik-adikku.
Namun dengan berjalannya waktu aku mulai terbiasa hidup dengan suasana di panti
itu. Aku selalu merenung disaat teman-temanku dikunjungi oleh orang tuanya.
Betapa senangnya hatiku jika ibuku juga datang menjengukku disini namum selama
lima tahun saya di Panti asuhan tersebut ayah dan ibu jarang menemuiku, jika
dihitung-hitung ayah dan ibu datang 5 kali dalam 5 tahun mungkin karena
keterbatasan dana yang kami miliki.
Meski begitu aku yakin bahwa suatu
saat aku akan bisa merubah nasibku sedikit demi sedikit. Sehingga mereka yang
selalu mencemohkan kami bisa membuka mata mereka bahwa anggapan mereka yang
selama ini tidak benar. Meski aku bukan anak orang ada tapi aku harus bisa
kuliah dan menciptakan lapangan pekerjaan. Walau saat ini aku masih kuliah
namun aku yakin aku bisa sukses nantinya. Aammiiiiiiinnnnnn ya ALLAH
Dan berawal dari Panti inilah
cita-citaku dimulai. Setiap hari terlewati dengan senyuman meski tidak ada yang
tau apa yang ada dibalik senyuman tersebut. Begitu banyak cobaan yang saya
hadapi karena saya harus hidup mandiri saya pun mencoba untuk bisa mengumpulkan
puing rupiah dengan berbagai cara, dari menjual makanan ringan seperti
pundi-pundi, permen dan es mambo yang dititipkan kepada saya sebelum kesekolah.
Sayapun juga diminta oleh istri pembina Panti asuhan tersebut untuk menjaga
koprasi dan digaji dengan makanan dan uang yang lumayan bisa menambah isi
tabunganku.
Namun setelah aku kelas II SMP aku
dijemput oleh ayahku untuk pindah di Pantai barat. Katanya disana aku akan
disekolahkan di MTS ALKHAIRAT TAMBU. Hati pun bersorak riang karena aku akan
berkumpul dengan keluargaku lagi, sambil menitihkan air mata akupun memeluk
ayahku. Aku sangaaat bahagia.
Aku
pun pindah disekolah tersebut, awalnya aku diantar pakai motor namun keadaan
tidak bisa dipaksakan karena ayah juga punya pekerjaan jadi tiap hari aku harus
memakai sepeda kesekolah. Karena sebelumnya aku sudah menyelesaikan semester
satu di sekolahku sebelumnya jadi saat itu aku sudah semester dua kelas dua
MTS. Tiap pagi jam 06.00 aku harus sudah bergegas kesekolah karena jarak dari rumah kesekolah tidak dekat,
aku harus melewati 2 kilo untuk sampai kesekolah. dengan jarak yang lumayan
jauh inilah aku bisa mengamalkan dzikir yang diajarkan oleh ibuku, dan tidak
terasa jam 07.00 aku sampai disekolah.
“Aku harus bisa
menyesuaikan diri di sekolah baruku” kataku dalam hati.
Karenanya aku mendekati temanku yang pintar bahasa arab karena disekolahku
sebelumnya Muhammadiyah jadi mata pelajaran seperti Fiqhi, akidah akhlak,
bahasa arab, Qur’an hadist, SKI(sejarah kebudayaan islam), menjadi mata
pelajaran baru untukku. Akupun giat belajar. Sesekali aku bertanya pada ibu
tentang PR bahasa arabku karena ibu juga jago dalam bahasa arab. Dan Alhamdulillah Aku bisa memegang juara kedua
dikelas. Terimakasih ya Allah, walaupun selama dua tahun disekolahku sebelumnya
aku bisa meraih juara tiga dan dua namun kali ini disekolah baruku aku langsung
bisa meraih juara dua. Aku sangat bersyukur semuanya tidak sia-sia.
Namun
ketika aku naik kelas tiga sepedaku rusak dan tidak cukup biaya untuk
memperbaikinya. Maka ayahku pun pergi ketetangga tepatnya dibelakang rumah
meminta bantuan terkait denan sekolahku. Karena kami sangat dekat dengan
tetangga kami maka salah satu tetanggaku itu pun memberi bantuan dengan
menyaranan aku tinggal dirumah adiknya yang tidak jauh dari sekolahku di Tambu.
Akupun mengiyakan karena aku tidak mau sekolahku terputus dan menyusahkan orang
tuaku.
Kali
ini aku tidak naik sepeda seperti biasa karena aku tinggal dirumah adiknya
nenek ramon( nama samaran). Sebelum kesekolah aku dan dua temanku bersih-bersih
dulu. Kedua temanku itu adalah sepupunya ka cenda (nama samaran), ka cenda anak
dari nenek ija (nama samaran) yang punya rumah. Dan adik ka cenda yaitu ka rena
(nama samaran).
Hari-hari
yang kujalani disini juga tidak begitu baik berhubung aku hanya tinggal dengan
orang , aku harus bisa membagi tugas dengan kedua temanku dan tentunya aku sedikit
mendapat tekanan psikolog disini. Karena tidak semua yang aku bisa cerita sama
temanku bahkan ketika aku sakit. Aku arus bisa melewati ini. Yang ada
dipikiranku kapan aku taamaaat ya ALLAH. Maka dari itu aku harus belajar keras
agar hasil akhirku baik. Karena aku tidak mendengar peringkatku semester satu
saat kelas III maka kali ini aku harus melihat kedua peringkat itu dengan
bersamaan dan dengan hasil yang baik pula. Dan tibalaah pengumuman kelulusan.
ALHAMDULILLAH KAMI LULUS 100%. Dan aku yang beradah diperingkat I. Terimah
kasih ya ALLAH. Terimah kasih.
Tulisan
ini aku tulis agar anak-anak indonesia tidak berputus asa terhadap semua cobaan
yang diberikan. Karena ALLAH tidak akan memberikan cobaan terhadap manusia
diluar batas kemampuannya. Dan ingatlah semua yang kita laukan pasti ada
balasannya termaksud perbuatan yang jahat. So apa yang akan kamu lakukan itu
tergantung pilihan hidupmu.
Tunggu
cerita selanjutnya yaahhh.... karena masih banyak yang akan saya katakan dan
pesan-pesan dibalik ceritaku. Bagi siapa yang membaca, Ku tunggu komentnya yyaaachhhh!!!!!!
Thanks
for All...
cerita yg menarik....cerita ini akan menjadi contoh bagi perempuan2 lain....selamat berjuang....tetap semangat.
BalasHapusmakasih komentnya yah ka,, dan kalau bisa koment cara penulisannya juga ka,, agar dipenulisannku selnjutnya bisa saya perbaiki.
HapusTulisanmu sudah lumayan bagus. Namun membuat bingung terutama yang diawal tulisan pindahan -pindahansekolah, itu tidak menjelaskan awal ayha sekolah di desa PKMT dan kemudian pindah karena alasan apa? Jadi buatlah tulisan yang runut, jelas kerangkanya dan tidak ada pengulangan-pengulangan yang terjadi. Kemudian pembuatan paragraf yang terkadang tulisannya sudah tidak nyambung. Selanjutnya masih disekitar penulisan kata yang kadang berlebihan misalnya kata "tertujuh" seharusnya Tertuju tanpa huruf "h" dibelakangnya.
BalasHapusOkey, untuk sementara itu dulu masukan dan saran saya. Semoga bermanfaat.
iyaaa makassiihh.. pengulangan kata Pindahan.. saya akan usahakan mengurangi pengulangan kata di setiap paragrafnya.. makassiihh yaahhh...
BalasHapus